Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Budaya

Pesona Pulau Biak 2019

Berikut ini video tentang Pulau Biak yang begitu mempesona. Dirangkum dalam video "Biak Selalu Mempesona"

Kompilasi Biak Munara Wampasi 2019 | AyoKeBiak

Festival Biak Munara Wampasi (FBMW) VII Tahun 2019 telah ditutup secara resmi oleh Asisten II Prov.Papua, Noak Kapisa, Sabtu (6/7/2019) di Lapangan Cenderawasih yang ditandai dengan penabuhan tifa secara bersama-sama dengan Bupati Herry Naap, Ketua DPRD dan seluruh unsur Forkompinda, TNI-POL, Se kda, Pimpinan BUMN_BUMD, yang dibarengi penyalaan kembang api. Keseluruhan kegiatan dalam Festival Biak Munara Wampasi ke VII tanggal 1 - 6 Juli 2019 : - Tarian Kolosal - Konser Musik Tradisional - Apen Beyeren - Snap Mor - Parade perahu Wairon dan Wai Mansusu - Lomba Mancing - Parade Wor Byak dan Yospan - Pesona Kuliner Biak - Lomba  Gerak Jalan Berbahasa Biak - Tour Padaido, Pulau Urbi - Pameran Ekonomi Kreatif - Panggung Hiburan - Jalan Sehat  Enjoy Biak (fit, food, fun)

Atraksi Apen Beyeren | Berjalan dengan kaki telanjang di atas batu panas

Apen Bayeren merupakan salah satu tarian khas Biak Numfor yang lekat dengan unsur budaya juga unsur magis. Apen memiliki artian batu yang dibakar, sedangkan Beyeren berarti kesepakatan. Atraksi ini menyatukan perbedaan frekuensi energi antara manusia dan bara batu. Setelah semuanya sama, maka bara batu yang diinjak ini tidak akan melukai atau terasa panas. Asal mulanya ritual ini adalah berasal dari tradisi Barapen (masak diatas batu). Tradisi bakar batu untuk keperluan  memasak yang dilakukan warga kampung ketika ada acara upacara adat ataupun syukuran. Dari sinilah kemudian berkembang menjadi Apen Beyeren.  Sejatinya ritual ini  khusus diselenggarakan untuk penghormatan terhadap seseorang ataupun tokoh adat.

Biak Munara Wampasi (BMW) 2019

Masyarakat Biak di Papua Barat akan menandai awal Juli dengan Festival Budaya Biak Munara Wampasi (BMW) 2019 yang akan berlangsung selama enam hari mulai tanggal 1 - 6 Juli 2019. Arti dari nama festival tersebut, dalam bahasa Indonesia, Munara berarti pesta adat, Wampasi artinya musim surut air laut. Festival ini memang  digelar saat air laut pada posisi surut terpanjang. Untuk musim surut air laut terpanjang ini terjadi antara bulan April hingga Agustus setiap tahunnya. Festival Biak Munara Wampasi (BMW) 2019 ke VII diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dan didukung sepenuhnya Kementerian Pariwisata dengan maksud untuk mempopulerkan dan Mengangkat Pariwisata Kabupaten Biak Numfor. Biak Munara Wampasi ke VII Festival Biak Munara Wampasi (BMW) 2019 ini akan menampilkan banyak kegiatan seperti snap mor (menangkap ikan di air laut surut), apen beyeren (berjalan kaki di atas batu panas), lari Biak 10 km, perjalanan kapal pesiar ke beberapa objek wisata, pameran

Perahu Tradisional Biak

Kehebatan nenek moyang suku Biak dalam menjelajah lautan telah banyak dicatat dalam sejarah. Hal tersebut terlihat dari persebaran suku Biak ke berbagai daerah di Papua dan luar Papua. Keturunannya tersebar di Maluku, Raja Ampat dan hampir di semua pesisir tanah Besar Papua dari Barat hingga ke Timur, bahkan juga di Makassar. Kehebatan nenek moyang suku Biak dalam menjelajah lautan tidak terlepas dari perahu yang digunakan. Orang Biak membagi bentuk perahu menjadi tiga bagian yaitu perahu besar (Wai Beba), perahu sedang (Wai Fadu/Wai Fanobek) dan perahu kecil (Wai Kasun). Perahu besar terdiri atas 3 jenis yaitu Wairon, Waimansusu, Karures dan Pendes. Perahu sedang disebut Waipapan. Sedangkan perahu kecil, terdiri atas Karambow dan kawasa.  Wairon Wairon adalah jenis perahu perang yang biasanya dipakai untuk kegiatan jelajah tempur. Bentuknya dibuat sangat ramping, agar mudah melaju diatas lautan. Ukurannya bisa sedang sampai besar dan dapat memuat 20-30 orang. Walaupun kegunaa

Lirik Lagu Daerah Apuse [Papua]

Lirik Lagu Daerah Apuse  Apuse kokon dao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Apuse kokon dao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Arafabye aswarakwar Arafabye aswarakwar Terjemahan bahasa Indonesia Kakek/nenek ku mau pergi ke negeri seberang, Teluk Doreri Pegang saputangan dan melambaikan tangan Kakek/nenek aku mau pergi ke negeri seberang, Teluk Doreri Pegang saputangan dan melambaikan tangan Kasihan aku, selamat jalan cucuku Kasihan aku, selamat jalan cucuku

Noken tas khas papua

Noken Rata-rata wanita papua senang menggunakan tas. Tas tersebut dinamakan noken.  Noken tidak terlepas dari budaya Papua. Keberadaan noken ini sudah ada sejak jaman nenek moyang orang papua. Tas Noken hanya dapat dibuat oleh orang papua. Noken ini juga simbol dari dewasanya seorang gadis papua. Mereka dianggap sudah dewasa dan dapat menikah jika dapat membuat noken. Noken dipandang sebagai simbol kehidupan, perdamaian dan Kemakmuran.

Ritual Suku Asmat [papua]

Kali ini kita coba mengenal beberapa ritual yang dilakukan suku asmat. Ritual tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhadap roh nenek moyang. Langsung kita ke TKP. Ritual Kematian Orang Asmat tidak mengenal dalam hal mengubur mayat orang yang telah meninggal. Bagi mereka, kematian bukan hal yang alamiah. Bila seseorang tidak mati dibunuh, maka mereka percaya bahwa orang tersebut mati karena suatu sihir hitam yang kena padanya. Bayi yang baru lahir yang kemudian mati pun dianggap hal yang biasa dan mereka tidak terlalu sedih karena mereka percaya bahwa roh bayi itu ingin segera ke alam roh-roh. Sebaliknya kematian orang dewasa mendatangkan duka cita yang amat mendalam bagi masyarakat Asmat. Suku Asmat percaya bahwa kematian yang datang kecuali pada usia yang terlalu tua atau terlalu muda, adalah disebabkan oleh tindakan jahat, baik dari kekuatan magis atau tindakan kekerasan. Kepercayaan mereka mengharuskan pembalasan dendam untuk korban yang sudah meninggal. Roh leluhur, kepad

Potong Jari suku Dani [papua]

Jari suku Dani Banyak cara menunjukkan kesedihan dan rasa duka cita ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia. Butuh waktu lama untuk mengembalikan kembali perasaan sakit akibat kehilangan. Umumnya orang akan mengekspresikan kesedihannya dengan cara menangis. Namun berbeda dengan Suku Dani, mereka melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarga yang meninggal. Tidak hanya dengan menangis, tetapi memotong jari. Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia seperti suami, istri, ayah, ibu, anak dan adik, Suku Dani diwajibkan memotong jari mereka. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yangg telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka. Tradisi potong jari di Papua sendiri dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan b

Membedah Rumah Honai [papua]

Honai.Papua Rumah adalah tempat tinggal yang digunakan untuk berlindung dari panas ataupun hujan dan sebagai tempat istirahat. Karena fungsinya tersebut pastinya di setiap daerah selalu mempunyai rumah adat, begitu juga di Papua. Rumah adat dari Papua disebut dengan Honai. Honai, rumah adat suku Dani (suku papua) ukurannya tergolong mungil, bentuknya bundar, berdinding kayu dan beratap jerami. Namun, ada pula rumah yang bentuknya persegi panjang. Rumah jenis ini namanya Ebe'ai (Honai Perempuan). Perbedaan antara Honai dan Ebe'ai terletak pada jenis kelamin penghuninya. Honai dihuni oleh laki-laki, sedangkan Ebe'ai (Honai Perempuan) dihuni oleh perempuan. Komplek Honai ini tersebar hampir di seluruh pelosok Lembah Baliem. Rumah Honai ditinggali oleh 5-10 orang. Selain jadi tempat tinggal, Honai juga multifungsi. Ada Honai khusus untuk menyimpan umbi-umbian dan hasil ladang, semacam lumbung untuk menyimpan padi. Ada pula yang khusus untuk pengasapan mumi. Fungsi yang di

Suku Asmat [papua]

Melanjutkan mengenal suku-suku di Papua, kali ini kita akan mengenal suku Asmat. Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai. Wilayah yang mereka tinggali sangat unik.Dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai.Wilayah yang ditinggali Suku Asmat ini telah menjadi Kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Asmat dengan 7 Kecamatan atau Distrik.Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3000-4000 milimeter/tahun.Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini,sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlum

Suku Dani [papua]

Dani adalah salah satu dari sekian banyak suku bangsa yang terdapat atau bermukim atau mendiami wilayah Pegunungan Tengah, Papua, Indonesia dan mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya serta sebagian kabupaten Puncak jaya. Suku Dani dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang pada awal mula ditemukan diketahui telah mengenal teknologi penggunaan kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat. Suku Dani masih banyak mengenakan ''koteka'' (penutup kemaluan pria) yang terbuat dari kunden/labu kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat dan tinggal di “honai-honai” (gubuk yang beratapkan jerami/ilalang). Upacara-upacara besar dan keagamaan, perang suku masih dilaksanakan (walaupun tidak sebesar sebelumnya). Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu

MAKNA LOGO PAPUA

-Wadah Lambang Daerah berbentuk PERISAI BERPAJU LIMA adalah menggambarkan kesiap-siagaan dan ketahanan. Paju lima  menunjukkan jumlah sila dalam Pancasila. -Warna dasar kuning emas  pada bagian bawah perisai dan pita tersebut melambangkan keagungan yang mengandung pengertian sebagai gambaran cita usaha pengalian hasil - hasil kekayaan bumi dan alamnya. Warna dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut, melukiskan kekayaan lautan/ perairan Papua. -Jalur kuning melingkari tepian perisai tersebut menggambarkan keyakinan tercapainya segala usaha dan perjuangan. Jalur hitam yang melingkari pita dan warna tulisan hitam menggambarkan kemantapan dan kebulatan tekad untuk berkarya swadaya. -Tiga buah TUGU yang masing-masing berwarna abu-abu, sebelah  kanan dan berwarna putih sebelah kiri di atas TUMPUKAN BATU persegi panjang, bersusun 2 (dua) masing-masing berderet 6 (enam) dan 9 (sembilan) yang berwarna putih bergaris-garis batas hitam: Perjuangan TRIKORA dan kemenangan PEPERA Ta

Yospan tarian pergaulan atau persahabatan antar muda-mudi masyarakat Papua

Setiap daerah mempunyai berbagai macam kebudayaan, begitu juga Papua. Di papua terdapat tarian Adat yang namanya Yospan. Yospan merupakan tarian pergaulan atau persahabatan antar muda-mudi masyarakat papua. Kata yospan ini ternyata diambil dari dua jenis tarian yaitu Yosim dan Pancar. Memang benar tarian yospan ini merupakan gabungan antar kedua tarian. Yosim adalah tarian tua yang berasal dari Sarmi, suatu kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo. Tapi sumber lain mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Sementara Pancar adalah tarian yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari awal 1960-an semasa zaman kolonial Belanda di Papua. Awal sejarah kelahirannya adalah dengan meniru gerakan-gerakan akrobatik di udara, dengan penamaan merujuk pada pancaran gas (jet). Maka tarian yang meniru gerakan akrobatik udara ini mula-mula disebut Pancar Gas, dan disingkat menjadi Pancar. Sejak kelahirannya awal 1960-an, Pancar sudah memperkaya gerakan

Tifa sebagai alat komunikasi masyarakat Papua

Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa  mirip dengan gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Alat musik tradisional ini pada awalnya dibuat sebagai alat komunikasi. Tifa sejak jaman dahulu digunakan masyarakat papua untuk memberi informasi antar desa di wilayah papua. Tifa dibuat dari batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya lalu ditutupi menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi. Tidak hanya kulit rusa, tutup tifa juga menggunakan kulit soa-soa (kadal besar/biawak). Untuk sekarang ini tifa lebih dikenal sebagai Alat musik tradisional. Sebagai alat musik bunyi tifa tergantung kulit yang menutup di ujung tifa. Semakin kering dan kencang kulitnya, suara yg dihasilkan semakin bagus. Besar kecilnya ukuran tifa ditentukan oleh bahan kayu itu sendiri. Untuk nada semakin besar ukuran tifa semakin

Alat musik PAPUA

Indonesia adalah negeri yang kaya akan seni dan budaya. Banyak budaya yang dimiliki oleh Indonesia. salah satu budaya yang dimiliki Indonesia yaitu alat musik. Setiap daerah mempunyai alat musik khas sendiri. Papua yang merupakan daerah yang terkenal akan seni dan budayanya juga mempunyai beragam alat musik. Mari kita lihat alat musik yang ada di PAPUA. TIFA Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa  mirip dengan gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya lalu ditutupi menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi yang indah. Besar kecilnya ukuran tifa ditentukan oleh bahan kayu itu sendiri. Untuk nada semakin besat ukuran tifa semakin besar nada yang dihasilkan. Tifa alat musik papua TRITON Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti g

KOTEKA=PAKAIAN

Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua. Secara harfiah, kata ini bermakna "pakaian", berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai. Sebagian suku pegunungan Jayawijaya menyebut nya holim atau horim. Koteka dibuat dari tumbuhan yang buahnya agak mirip dengan tumbuhan mentimun atau ketimun. Namun buah koteka agak panjang. Bangkali yang agak tepat adalah kulit buah labu mini dan besar(Lagenaria siceraria), setelah kulit buah tersebu sudah tua dan kulitnya sudah agak keras. Orang Mee menyebutnya bobbe. Bobbe biasanya di tanam di kebun atau di halaman rumah. Proses pembuatannya, bobbe dipetik (biasanya yang sudah tua) kemudian dimasukkan kedalam pasir halus. Di atas pasir halus tersebut dibuat api yang besar. Setelah panas kulit bobbe akan lembek dan isinya akan mencair, lalu biji-biji beserta cairan akan keluar dari dalam ruas bobbe. Setelah itu, bobbe digantung (dikeringkan) di perapian hingga kering. Setelah k