Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

HADI FUN RUN , 31 Agustus 2019

Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia yang ke 74 khususnya di Kabupaten Biak Numfor HADI Supermarket & Dept. Store bekerja sama dengan NESTLE dan VIVO CENTRAL PHONE akan mengadakan Lomba Lari HADI FUN RUN 2019 dengan jarak tempuh 5 km. Ayo daftarkan diri anda segera!. - Bagi yang ingin berlomba dan berhasil finish pada urutan 1-3, ada ada total  hadiah 9 Juta Rupiah dan medali masing-masing untuk kategori pria dan wanita - Bagi yang ingin sekedar meramaikan walaupun hanya dengan berjalan santai dapatkan kesempatan untuk membawa pulang doorprize berupa 10 unit earphon bluetooth keren dan voucher belanja Hadi - Bagi peserta yang finish pada urutan 1-50 akan mendapatkan medali Hadi Fun Run - Semua peserta yang telah melakukan registrasi akan mendapatkan 1 kaos Hadi Fun Run, 1 Goody Bag Hadi dan 1 Kaleng susu beruang. Syarat Pendaftaran: - Menunjukkan kartu identitas (KTP/ SIM/ Kartu pelajar) - Berusia 13-75 Tahun - Tidak dalam kondisi sakit - Pendaftaran di

Pameran Pendidikan Literasi dan Literasi Digital || Ayo !!!!!

Melalui institusi pembelajaran, kampanye literasi digital juga perlu menggandeng komunitas-komunitas kreatif dan organisasi masyarakat berbasis pendidikan yang dapat menyebarkan gagasan, meningkatkan kemampuan dan mengeksekusi gerakan masif untuk cerdas bermedia sosial, di antaranya dengan menjadi kreatif, memproduksi konten, dan mengantisipasi berita bohong.

Pertemuan Akbar dalam memperingati HUT ke 101 Biak Numfor

Selasa, 16 Juli 2018 pemerintah kabupaten Biak merayakan peringatan ulang tahun ke 101. Pada peringatan tersebut diagendakan pertemuan akbar yang dilaksanakan di Hanggar Cenderwasih Biak.  Pertemuan akbar itu terbuka bagi seluruh masyarakat Biak. Tema yang diangkat dalam pertemuan akbar tersebut yaitu "Biak Numfor yang religius, berkarakter dan berbudaya sebagai sumbu pertumbuhan yang berdaya saing menuju kesejahteraan dan kemandirian" . Dengan adanya pertemuan akbar ini diharapkan seluruh masyarakan yang hadir dapat memberikan aspirasi dan masukan serta gagasan, ide dan pikiran untuk bersama-sama membangun Kabupaten Biak Numfor. Salah 1 tujuan pertemuan akbar dimaksud yakni, terciptanya pelestarian nilai budaya masyarakat Biak "BABEOSER" sekaligus bagian dari 100 hari kerja Bupati dengan menghadirkan para narasumber yang notabene adalah anak-anak Biak yang sukses, Bupati Herry Naap, Pdt. Hans Wanma, Yos Mansoben, Suriel Mofu. Sambutan Bupati Biak N

Monumen Hotel Marauw Biak Papua | Kenangan tempo dulu

Bagaimana kondisi monumen yang dikenal sebagai simbol kemegahan dari HOTEL MARAUW. Berikut terdapat video yang menampilkan kondisi monumen ini saat ini. Mungkin ini satu-satunya peninggalan Hotel Marauw yang masih tersisa dan menjadi bukti bahwa di tempat ini dulunya pernah berdiri hotel bintang lima yang megah.

Jembatan Dorei, Sorido | Kreatifitas anak-anak Biak

Objek wisata ini ditempuh dalam waktu 15 - 20 menit dari pusat kota. Disini kita dapat menikmati indahnya matahari terbenam.

Lomba Panjat Pinang di HUT Bhayangkara ke 73 Biak, Papua

Kompilasi Biak Munara Wampasi 2019 | AyoKeBiak

Festival Biak Munara Wampasi (FBMW) VII Tahun 2019 telah ditutup secara resmi oleh Asisten II Prov.Papua, Noak Kapisa, Sabtu (6/7/2019) di Lapangan Cenderawasih yang ditandai dengan penabuhan tifa secara bersama-sama dengan Bupati Herry Naap, Ketua DPRD dan seluruh unsur Forkompinda, TNI-POL, Se kda, Pimpinan BUMN_BUMD, yang dibarengi penyalaan kembang api. Keseluruhan kegiatan dalam Festival Biak Munara Wampasi ke VII tanggal 1 - 6 Juli 2019 : - Tarian Kolosal - Konser Musik Tradisional - Apen Beyeren - Snap Mor - Parade perahu Wairon dan Wai Mansusu - Lomba Mancing - Parade Wor Byak dan Yospan - Pesona Kuliner Biak - Lomba  Gerak Jalan Berbahasa Biak - Tour Padaido, Pulau Urbi - Pameran Ekonomi Kreatif - Panggung Hiburan - Jalan Sehat  Enjoy Biak (fit, food, fun)

7 ton ikan di Pesona kuliner Munara Wampasi Biak 2019

Sepanjang Jalan Imam Bonjol, Distrik Biak Kota penuh dengan lautan manusia untuk menghadiri dan menikmati Pesona Kuliner Kamis (4/7/2019) secara gratis, yang menjadi bagian dari Festival Biak Munara Wampasi (FBMW) VII tahun 2019. Pesona Kuliner yang disuguhkan mengangkat pangan lokal Biak, berupa keladi, papeda, dan ikan. #AyoKeBiak #MunaraWampasi2019 #BiakPapua

Lomba Pancing | Biak Munara Wampasi 2019

Lomba mancing dalam rangka memeriahkan Biak Munara wampasi 2019 diikuti oleh 54 peserta baik untuk kategori tradisional maupun modern, dilepaskan oleh Kabid Pemasaran Regional III Wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, Syukurni, didampingi Kadis Pariwisata, Turbey O.Dangeubun dan Pol Air Polres Biak, Rabu (3/7/2019) di Tiptop jam 8 pagi untuk start dan finish juga nanti pada jam 16.00 wit (jam 4 sore)

Keunikan Yosim dan Pancar (Yospan) di Biak Munara Wampasi 2019

Yospan alias Yosim Pancar, adalah tarian yang sangat tenar di Papua. Yosim Pancar adalah gambaran pergaulan dan persahabatan muda mudi di Papua. Yosim Pancar adalah gabungan 2 tarian. Tari Yosim berasal dari Teluk Sairei di Waropen. Gerakan Yosim mirip Poleneis, yaitu gerakan dansa asal Eropa. Mirip dansa, namun Yosim lebih ekspresif. Penarinya diberi kebebasan dalam mengeksplorasi gerakan. Adapun Pancar juga berasal dari Biak Numfor dan Manokwari. Gerakannya lebih kaku dan tegas. Pancar ini mengikuti irama Tifa, Ukulele, Gitar, dan alat musik lain. Tari Yosim Pancar bisa dibawakan dengan beramai-ramai. #AyoKeBiak

Parade WOR | Biak Munara Wampasi 2019

Wor dibawakan dengan baju adat. Selain noken dan penutup kepala, para penari Wor juga merajah tubuhnya dengan motif ukiran Papua. “Wor ini lebih tradisional. Gerakannya juga harus mengikuti pakem yang sudah ditetapkan. Pada pertunjukan Wor juga biasanya memiliki alur cerita. Temanya seputar kehidupan sehari-hari masyarakat di Biak.

Atraksi Apen Beyeren | Berjalan dengan kaki telanjang di atas batu panas

Apen Bayeren merupakan salah satu tarian khas Biak Numfor yang lekat dengan unsur budaya juga unsur magis. Apen memiliki artian batu yang dibakar, sedangkan Beyeren berarti kesepakatan. Atraksi ini menyatukan perbedaan frekuensi energi antara manusia dan bara batu. Setelah semuanya sama, maka bara batu yang diinjak ini tidak akan melukai atau terasa panas. Asal mulanya ritual ini adalah berasal dari tradisi Barapen (masak diatas batu). Tradisi bakar batu untuk keperluan  memasak yang dilakukan warga kampung ketika ada acara upacara adat ataupun syukuran. Dari sinilah kemudian berkembang menjadi Apen Beyeren.  Sejatinya ritual ini  khusus diselenggarakan untuk penghormatan terhadap seseorang ataupun tokoh adat.